Pages

Selasa, 08 Februari 2011

PINGGIRAN BANYUMAS: DIREMBESI MINYAK, DITEROBOSI EMAS

by Andang Bachtiar on Wednesday, 02 December 2009 at 19:36


Di Gumelar, pingiran Banyumas, pasir dan lempung Halang yang laut dalam longsoran, diguncang-guncang tektonik Plio-Pleistosen, rekah rekah,…. lemah,…. menyerah. “Bukalah! Bukalah!.. Aku Datang, Aku Lewat, Aku Mengendap!” Dan larutan hidtrotermal menyeruak, merasuk, merajalela, lewat rekahan-rekahan di dalam Halang, tanpa terhalang, merumpang ruang, jelang jelatang . Maka 1,8 juta tahun kemudian berbondong-bondong ratusan orang menggali turun, mengeduk samping di bukit-bukit Paningkaban dan sekitarnya; mencari-cari yang tak pernah hilang, mengerati bumi seperti menusuki dirinya sendiri: dalam ritual trance para pemburu: EMAS!!

Minggu 15 November 2009, sekalian jalan pulang dr Purwokerto ke Jakarta lewat Banjar, aku diantarkan oleh Azis dan serombongan cantrik padepokan geologi Unsoed melintas dan mampir sejenak di salah satu bukit itu di Gumelar. “Sekarang ada 30-an lubang dikelola 30-an kelompok, masing-masing bisa 4 s/d 5 orang per kelompok, biasanya masih satu keluarga” kalau tidak salah dengar, begitulah Azis bercerita. Dikonfirmasikannya juga info itu ke beberapa orang di beberapa lobang. Mereka mengiyakan. Dan lihatlah melongok ke dalam salah satu lobang itu, wewwwww, keren abis!!! Lobang 1x1 meter itu diperkuat dan dirapihkan dengan deretan potongan bambu di ke 4 dindingnya, sampai ke bawah. Dan jauh 18 meter di bawah sana cahaya terang lampu neon Phillips memantulkan bayangan seseorang sedang bekerja memahat, menggali, dan memasukkan batu-batuan ke dalam ember yang kemudian ditarik ke atas oleh kawan-kawannya untuk diolah. Satu kelompok bisa mendapatkan 3 gram s/d 15 gram sehari. Bukan hanya lumayan, tapi OK temenan iku.






Dan kelihatannya semuanya tanpa ijin, tanpa pengawasan resmi dari Dinas ESDM Kabupaten setempat (lihat lampiran berita). … kemudian ganjelan pikiran lamaku mulai gatel lagi: dan ... bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat .... Mereka semua adalah rakyat setempat yang rumahnya juga di sekitar bukit itu,...jadi tinggal bagaimana kita balik prosesnya supaya negara menjaga mereka supaya selamat dan lingkungannya tidak tercemar ... . ....=) Heran juga, ya, kalau sampai saat itu perijinan juga masih belum beres dan pengawasan juga masih belum berjalan. Lha wong kami-kami saja masuk dan disambut baik oleh mereka. Bahkan banyak diantara mereka yang sangat antusias mendengarkan dan belajar ketika Azis cerita soal prediksinya tentang kemana saja urat-urat emas itu bersliweran di bawah sana. Mestinya kawan2 dr ESDM juga tidak kesulitan untuk persuasi mereka spy segala urusan administrasi, HSE, dan praktek penambangan yang benar dipatuhi.

Maka cerita tentang turbid dan traksi dari bongkah-bongkah pasir dan lempung Halang jadi sedikit kalah pamor dengan excitement kita mengamati mineralisasi. Tak urung sempat juga kita adakan sedikit wawancara dengan sebongkahslumped, graded-bedded sandstone yang kebetulan mencuat diantara bongkah-bongkah Halang yang termineralisasi, muntahan dari lubang lubang penambangan itu.

Dan kembali teringat ceramahnya Awang sehari sebelumnya di acara UnSoed di Batu Raden: Cekungan Banyumas sudah terbukti PUNYA HIDROKARBON, dengan banyaknya rembesan minyak/gas dan juga oil show disekujur lobang pemboran sumur Jati-1. Hanya saja sampai sekarang kita belum beruntung menemukan kondisi pemerangkapan yang tepat dengan reservoir yang cocok. Tinggal tunggu waktu!!

0 komentar:

Posting Komentar