Pages

Jumat, 22 April 2011

Teknologi Petrobras: Buah Riset selama sekitar 50 tahun


No ImageMungkin ada yang penasaran Petrobras yang mulai jadi belalang akhir-akhir ini (maksudte naik daun). Ya Petrobras adalah perusahaan minyak Brasil yang sudah mulai merambah dunia, memperkuat jajaran NOC (National Oil Co) dalam bersaing dengan IOC (International Oil Company).
Cak Min, adalah seorang Geologist Indonesia lulusan Geologi UGM, yg saat ini bekerja di YPF di Spain (Spanyol) mendongeng tentang Petrobras. Cak Minmerupakan salah satu candidate Doctor di bidang Geologi dr Monas University.
Mula-mula Tupi, kemudian Carioca, kedua temuan minyak di laut dalam milik Brasil membuat heboh dunia perminyakan sejak akhir tahun lalu. Kedua prospek yang sudah dibor itu terletak di laut dengan kedalaman sekitar 2000 m dan ditutup oleh sedimen dan garam setebal sekitar 5 km. Reservoir berada di kedalaman sekitar 7 km dari permukaan laut.


Konon, perhitungan awal jumlah minyak+gas yang ada temuan di struktur Carioca (BM-S-9) adalah 33 triliun boe, demikian menurut informasi yang berhasil didapatkan Rigzone.com. Tupi (BM-S_11), yang telah dibor
lebih dulu, menyimpan 5 triliun bo, dan bersama gas menjadi sekitar 8 triliun boe. Bulan Juni dan Agustus tahun ini Petrobras kembali mengeluarkan pengumuman temuan minyak secara berurutan di struktur Guara (BM-S-9) dan temuan “material” di struktur Lara (BM-S-11). Entah apa arti temuan “material” itu. Usaha Petrobras untuk membuka potensi migas di wilayah frontier laut dalam cekungan Santos sejak tahun 2006
sekarang membuahkan hasil manis.
Selain besarnya angka potensi migas yang tersimpan di wilayah operasi Petrobras, kedalaman reservoir yang menjadi target dan kedalaman laut di mana tantang teknologi pengeboran sangat tinggi, ada sebuah poin lain yang membuat penemuan itu signifikan. Poin ini adalah kesuksesan Petrobras membuktikan ide mencari potensi migas di bawah lapisan garam dengan dibantu oleh program Pemodelan Cekungan secara 2D & 3D yang baik.

Fondasi Kesuksesan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/96/Petrobr%C3%A1s-cavalo-mec%C3%A2nico-3.jpg/800px-Petrobr%C3%A1s-cavalo-mec%C3%A2nico-3.jpgDari mana Petrobras mendapatkan fondasi yang menunjang kesuksesan mereka saat ini? Selama 45 tahun, sampai dengan th 1998, Petrobras memonopoli hak untuk mengeksplorasi, memproduksi, mengilang, mendistribusikan, menjual dan membeli migas di Brasil. Persis banget dengan peran NOC alias National Oil Company model jaman pil kiplik.
Di tahun 1998 National Petroleum Agency (ANP) mengumumkan bahwa lebih dari 92% cekungan sedimen di Brasil akan ditawarkan kepada perusahaan minyak swasta. Petrobras juga diprivatisasi dan saat ini pemerintah Brasil hanya memiliki saham sebanyak 51%.
Selama ini, Petrobras selalu direcoki oleh kepentingan politik penguasa, persis seperti kebanyakan NOC di dunia. Sejak privatisasi sampai dengan th 2005, Petrobras berhasil menghindarkan diri dari pengaruh tak sehat perpolitikan, namun belakangan ini, Presiden Lula da Silva mulai bermain-main sedikit, dengan cara mengharuskan Petrobras mengutamakan produksi dalam negeri, seperti saat membangun fasilitas produksi dan penyimpanan terapung alias FPSO (Floating Production Storage & Off-loading).
Kesuksesan Petrobras di bidang teknologi pembuatan FPSO dan temuan migas di laut ultra-dalam adalah juga buah kerja keras pusat riset mereka, CENPES. Petrobras juga selalu mengirimkan karyawan-karyawan terbaik mereka untuk dididik di universitas terkemuka di luar Brasil, demi mengambil ilmu dan teknologi dari luar, memodifikasi teknologi itu dan kemudian menerapkannya di Brasil sesuai dengan kondisi alam
yang mereka hadapi.

CENPES Petrobras

Cikal bakal CENPES adalah CENAP, yang didirikan pada tahun 1955. Saat baru berdiri, CENAP diberi tugas mempromosikan kursus-kursus bagi karyawan Petrobras dan juga memusatkan perhatian pada riset teknologi, terutama yang berkaitan dengan modifikasi kilang minyak agar bisa digunakan untuk mengolah minyak Brasil yang lebih berat daripada minyak yang diimpor dari Timur Tengah.
Pada tahun 1963, para direktur Petrobras memutuskan bahwa CENAP hanya akan bergerak di bidang riset dan pengembangan. Nama CENAP kemudian diganti menjadi CENPES pada th 1973. Pada tahun itu juga, CENPES mendapatkan pinjaman tanah dari Federal University of Rio de Janeiro untuk membangun pusat riset dekat universitas tersebut, sehingga pertukaran informasi dan kerjasama ilmiah dapat berlangsung lebih
efektif.
Pada tahun 1992 dan juga di tahun 2002, CENPES mendapatkan penghargaan sebagai Pusat Riset Terbesar di kawasan Amerika Selatan dari Offshore Technology Conference. Berdasarkan laporan perusahaan Petrobras, sampai dengan akhir th 2005, CENPES memiliki 1569 staff, 350 orang pernah mendapatkan pendidikan Master dan 130 orang memiliki kualifikasi doktor. Tenaga kerja CENPES juga meliputi para spesialis dengan pengalaman puluhan tahun.
Teknologi pembuatan FPSO yang bisa beroperasi di laut dalam adalah salah satu spesialisasi CENPES. FPSO milik Petrobras diakui cocok untuk dipergunakan di kawasan seperti Teluk Meksiko yang selalu dilewati badai. Jika badai datang, produksi bisa dihentikan dan FPSO ditarik dengan cepat ke kawasan yang lautnya lebih tenang.
Di bidang R&D, CENPES memprioritaskan 3 jenis riset, yang meliputi meningkatkan produksi minyak berberat jenis tinggi di lepas pantai, mengembangkan teknologi eksplorasi & produksi di kawasan laut ultra-dalam dan memperlambat penurunan produksi lapangan-lapangan tua. Seperti yang kita lihat pada saat ini, Petrobras sudah menjadi pionir dalam mengeksplorasi wilayah laut ultra-dalam dengan adanya temuan-temuan migas di cekungan Santos sejak th 2006. Mereka juga sudah mulai bekerja sama dengan StatOil Norwegia dalam rangka memperlambat penurunan produksi lapangan migas tua, sementara itu StatOil belajar teknologi pemasangan kepala sumur di dasar laut dari Petrobras.
Di tahun 2005, CENPES merestrukturisasi program R&D bidang eksplorasi mereka, dari yang semua hanya berupa kerjasama dengan universitas ke memfokuskan diri pada identifikasi target eksplorasi dan memaksimalkan probabilitas untuk menemukan migas serta mendeteksi resiko geologi prospek-prospek di laut ultra-dalam. Dengan demikian, CENPES sekarang telah secara langsung berpartisipasi dalam memecahkan tantangan eksplorasi Petrobras, bukan hanya bidang produksi dan pengilangan minyak seperti yang mereka lakukan sebelum tahun 2005.

Tupi Field Brazil
Restrukturisasi CENPES kemudian menghasilkan program Basin Modelling bernama Promob dan pembuatan bagian Geofisika. Promob dipergunakan untuk membuat model generasi, migasi dan akumulasi migas di cekungan sedangkan bagian Geofisika nanti akan berkonsentrasi pada seismik 4D guna memecakan permasalahan produksi di lapangan yang geologinya kompleks.
Apalagi buah kerja CENPES yang lain? Salah satunya adalah pengembangan teknologi biofuel dan berbagai patent. Lalu berapa budget R&D di tahun 2006? Sekitar US $ 700 juta.
CENPES akan terus memprioritaskan program Teknologi Laut Dalam, karena mereka hendak mempersiapkan fasilitas produksi bagi Petrobras di masa depan. Mereka hendak memproduksi temuan migas di laut ultra-dalam seperti yang ada di cekungan Santos dengan teknologi yang mereka produksi sendiri. Apakah mereka akan sukses? Waktulah yang akan membuktikannya.

Sumberdaya Manusia di Petrobras

Kesuksesan Petrobras sekarang juga didukung oleh sumberdaya manusia yang mampu menguasai teknologi dan memodifikasi teknologi itu sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi. Petrobras tampaknya selalu mengedepankan pengembangan SDM, yang sebenarnya bukan resep baru alias resep ini adalah resep antik. Cuma, ada perbedaan antara tahu bahwa mengembangkan SDM itu penting dan betul-betul menerapkan tindakan untuk mengembangkan SDM itu.
Apa yang Petrobras lakukan untuk mengembangkan SDM mereka, khususnya di bidang geosains? Mereka bekerja sama dengan University of Texas at Austin, mengirimkan karyawan mereka untuk dididik di sana. Dalam kurun waktu 1968-2003, Utexas at Austin mendidik tak kurang dari 58 geosaintis Petrobras, termasuk 14 mahasiswa master dan 12 mahasiswa Ph.D.
Situs ini: http://www.jsg.utexas.edu/news/feats/2007/exploration_development.html memuat cerita korelasi geosaintis didikan Utexas dengan kesuksesan eksplorasi Petrobras di wilayah lepas pantai. Tentu saja artikel ini bernada mempromosikan peran Utexas at Austin, karena SDM Petrobras tidak hanya dididik di Utexas at Austin saja. Universitas lain seperti Illionis at Urbana juga pernah mendidik periset CENPES, demikian pula
Sekolah di Amerika Serikat itu, seperti yang kita ketahui, biayanya mahal. Oleh karena itu mereka juga mengirimkan staff mereka ke Eropa, seperti Uppsala University di Swedia, untuk belajar petrologi batupasir dari Prof. Sadoon Morad yang orang Iraq.
Petrobras sekarang juga memiliki Petrobras University untuk mendidik tenaga kerja baru mereka sendiri dalam bentuk kursus-kursus. Laporan tahunan Petrobras menunjukkan bahwa pada tahun 2005, ada 1216 orang karyawan baru Petrobras yang dididik di sana. Sebanyak 749 orang berhasil menamatkan kursus mereka. Petrobras University memiliki spesialisasi di bidang Teknik Perminyakan dan Teknik Proses, dimana kedua jurusan ini telah diakui oleh Kementerian Pendidikan Brasil.

Penutup

Fyuuuhh..capek juga nih ngetik, cari klak klik sana sini cari referensi untuk menulis tentang peran CENPES-nya Petrobras. Sebagai penutup, saya ingin menggarisbawahi fondasi keberhasilan Petrobras sekarang. Yang pertama adalah penguasaan teknologi dan diadaptasikan sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi. Biarpun pemerintah dan pulitik menginjak-injak Petrobras sebagai sebuah organisasi, mereka tidak pernah melupakan pusat riset mereka. Ketika situasi menjadi lebih baik, buah ketekunan mereka bisa dipetik.
Yang kedua adalah betul-betul mengembangkan SDM mereka, bukan hanya teori belaka. Biaya pengembangan SDM memang mahal, namun pasti ada cara untuk melewati tantangan seperti ini.
Yang ketiga, privatisasi vs nasionalisasi, jadi privatisasi selalu jelek atau nasionalisasi yang selalu bagus? Monggo didiskusiken lagi kalau memang perlu

0 komentar:

Posting Komentar