Pages

Jumat, 22 April 2011

salam, awang harun satyana


1. Cekungan sedimen = suatu depresi/cekungan di kerak Bumi tempat sedimen 
diendapkan dengan ketebalan yang signifikan lebih tebal daripada sekitarnya. 
Cekungan hidrokarbon = cekungan sedimen yang menghasilkan hidrokarbon karena 
syarat-syarat terbentuknya hidrokarbon dipenuhi oleh cekungan sedimen tersebut. 
Misalnya, dari 60 cekungan sedimen di Indonesia (pembagian cekungan sedimen 
berdasarkan klasifikasi IAGI-Ikatan Ahli Geologi Indonesia tahun 1985), 16 di 
antaranya telah terbukti sebagai cekungan yang menghasilkan hidrokarbon. Adapun 
syarat-syarat sebuah cekungan sedimen dapat menjadi cekungan hidrokarbon, ia 
harus : 1) mempunyai batuan induk sumber hidrokarbon, batuan induk itu harus 
matang secara termal sehingga hidrokarbon bisa digenerasikan, 2) mempunyai 
batuan reservoir tempat hidrokarbon tersimpan, 3) mempunyai batuan penyekat 
yang akan mengawetkan penyimpanan hidrokarbon di dalam batuan reservoir, 4) 
mempunyai perangkap -yaitu susunan geometri
 sedemikian rupa antara batuan reservoir dan batuan penyekat sehingga 
hidrokarbon dapat terakumulasi di dalam perangkap tersebut, 5) mempunyai alur 
migrasi, yaitu mengalirnya hidrokarbon dari tempat batuan induk matang 
-kitchen, menuju perangkap. No. 1-5 tersebut dikenal sebagai unsur2 dan proses2 
petroleum system. Hanya cekungan sedimen yang lengkap mempunyai petroleum 
system  yang dapat menjadi cekungan hidrokarbon.


2. Larutan hidrotermal adalah cairan sisa magma sebagai hasil akhir proses 
pembekuan magma yang dapat mengandung konsentrasi logam-logam tertentu. 
Beberapa ahli mineralisasi seperti Park dan Diarmid (1964) berpendapat bahwa 
tak semua larutan hidrotermal berkaitan dengan magma. Menurut mereka, semua 
larutan panas di alam disebut hidrotermal. Hipotermal adalah larutan 
hidrotermal di tempat dalam dengan temperatur 300-500 C. Mesotermal = larutan 
hidrotermal di kedalaman menengah dengan temperatur 150-300 C. Epitermal = 
larutan hidrotermal di tempat dangkal dengan temperatur 50-150 C.

3. Siklus tektonik, siklus Wilson sebenarnya (dari Tuzo Wilson, ahli tektonik 
dari Canada yang berperan penting dalam pembentukan teori tektonik lempeng) 
adalah suatu siklus perjalanan lempeng (dalam hal ini lempeng samudera) sejak 
dari dibentuk di pematang tengah-samudera (mid-oceanic ridge), berjalan 
mengikuti pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading), menunjam di bawah 
lempeng benua di jalur penunjaman (subduksi) di palung tepi benua, masuk ke 
dalam mantel, melebur sebagai material mantel, tersirkulasi kembali ke atas dan 
muncul kembali di pematang tengah-samudera.

Flood basalt - suatu LIPS (large igneous provonces) suatu kawasan di permukaan 
Bumi yang disebari oleh lava basalt yang sangat luas sebagai akibat erupsi 
volkanisme yang berhubungan dengan ekstensi atau tarikan/retakan pada kerak 
Bumi. Contoh flood basalt yang luas : Deccan di India dan Siberia.

Flow cleavage - belahan atau retakan akibat aliran fluida di dalam batuan. 
Fluida ini bisa magmatik atau sekedar air panas.

4. Shield atau perisai atau craton (inti benua) adalah bagian masif suatu benua 
yang umumnya disusun oleh kerak granitik, merupakan bagian benua yang paling 
tua, dari mana inti benua berasal. Kemudian, oleh proses tektonik, benua itu 
tumbuh semakin luas ke arah luarnya melalui berbagai macam kerak batuan yang 
menyambung di sisi luarnya (disebut proses akresi). Cekungan sedimen umumnya 
terletak di tepi-tepi benua tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar