Pages

Jumat, 22 April 2011

Bowen Norman L

Norman L Bowen dikenal sebagai seorang ahli petrologi paling cemerlang di abad ke 20. Bowen lahir pada tanggal 21 Juni 1887 di Kingston Ontario Canada sebagai anak bungsu pasangan William Alfred Bowen dan Eliza Mc Cormick Bowen.
Norman L Bowen dikenal sebagai seorang ahli petrologi paling cemerlang di abad ke 20. Bowen lahir pada tanggal 21 Juni 1887 di Kingston Ontario Canada sebagai anak bungsu pasangan William Alfred Bowen dan Eliza Mc Cormick Bowen.
 Sewaktu masih kecil, Bowen sangat tertarik dengan bekas penggalian batugamping dan batugranit di dekat tempatnya tinggal. Bekas penggalian tersebut terkadang terisi air sehingga membentuk sebuah kolam yang biasa digunakannya untuk berenang pada saat musim panas ataupun bermain iceskating pada saat musim dingin. Pengalaman masa kecilnya inilah yang membuatnya tertarik terhadap dunia batuan sehingga kelak menghantarnya untuk menjadi salah seorang ahli petrologi ternama.


 Bowen memasuki Kingston Publik Schools dan the Collegiate Institute  hingga tahun 1900. Menyelesaikan junior matrikulasi dalam 3 tahun, Bowen masuk QueenÂ’s University pada musim gugur tahun 1903. Menyelesaikan honour course dalam kimia dan mineralogy pada tahun 1907, ia  lulus  dengan gelar M.A serta menerima university medal untuk kedua subjek yang diambilnya.
Pengalaman Bowen di bidang geologi diawali ketika dia bekerja untuk Ontario Bureau of Mines di areal danau Larder di bawah bimbingan Prof.R.W.Brock yang pada saat itu juga menjabat sebagai direktur Geological Survey Canada. Ditinggalkan di lapangan dalam usia dua puluh, Bowen memperlihatkan kemampuannya untuk bertahan di hutan serta mempraktekan kemampuannya membaca peta, walaupun sebelumnya ia sama sekali tidak berpengalaman.
 Setelah kembali dari pekerjaan lapangan, Bowen kemudian menghabiskan waktunya selama dua tahun untuk mempelajari mining engineering dan geologi di School of Mining Queens University. Selama menyelesaikan gelar Bs-nya, Bowen menyelesaikan dua paper berdasarkan hasil 3 kali field work musim panas bersama Ontario Bureau of Mines. Salah satu dari paper tersebut mendapatkan penghargaan first prize  serta Presiden Gold Medal dari The Canadian Mining Institute.
 Bowen banyak terinspirasi oleh ahli  geologi serta ahli kimia lainnya. Salah seorang yang paling berpengaruh pada Bowen adalah Reginald A Daly. Beberapa tokoh lainnya seperti T.A Jaggar, C.H Warren, H.W. Shimmer mempengaruhi cara berpikir geologi Bowen. Sedangkan A.A. Noyes, G.N Lewis dan W.C Bray menginspirasinya dalam kimia. Philosofi yang digunakan oleh Bowen adalah mengaplikasikan kimia fisik untuk memecahkan problem-problem mineralogi dan petrologi.
 Dalam karir geologinya, Bowen pernah berkerja sebagai salah satu asisten Daly selama musim panas 1911. Ia melakukan pekerjaan survey lintasan utama untuk Canadian Pacific Railway dan melakukan pemetaan geologi pada lembar Shuswap. Pekerjaan-pekerjaan lainnya menghantarnya menjadi seorang geologist berpengalaman. Ia dikenal sebagai seorang ahli gunung api, ahli geologi ekonomi maupun sebagaigeologist lapangan. Belakangan dia memilih untuk memuaskan keinginannnya mempelajari baik kimia maupun geologi dengan bekerja di Geophysical Laboratory Carnegie Institute of Washington D.C.
 Dalam tiga tahun bekerja di laboratorium geofisika, Bowen menunjukkan kecermelangannya dengan berhasil  mengembangkan beberapa konsep terkritis dalam ilmu petrologi. Ia berhasil memecahkan hubungan phase termal dalam system nepheline anortite. Hasil penelitiannya diakui sebagai salah satu syarat  untuk gelar doktor yang kemudian diterimanya pada tanggal 4 juni 1912. Selama berkerja di laboratorium, Bowen juga berhasil mendemonstrasikan seri lengkap solid solutionsdalam sistim plagioklas feldsfar. Ia bahkan berhasil mengkalkulasi titik cair dari fase akhir albit dan anortit serta menjelaskan zoning yang terjadi pada kedua mineral tersebut.
 Bersama dengan Olaf Andersen, Bowen mempelajari sistem MgO-SiO2 (1914), sistemDiopside-Forsterite-Silika (1914) serta sistem Diopsite-Albite-Anortit (1915). Ketiga sistem tersebut adalah sistem yang berpengaruh pada pembentukan batuan-batuan dasar.Dari studi-studinya itulah Bowen memunculkan pemikiran yang dituangkannya dalam bentuk memoir klasik ”The Later Stages of the Evolution of the Igneous Rocks” pada tahun 1915. Dalam usia yang relatif muda, 28 tahun, melalui studi-studinya tersebut, Bowen mulai  menarik perhatian serta mendapat pengakuan  kalangan ilmuwan dunia.
 Sedikit sekali ahli petrologi yang memberikan kontribusi pada begitu banyak konsep-konsep dalam ilmu petrologi yang mampu menguatkan argumentasinya melalui penambahan data-data kuantitatif. Bowen adalah salahsatu dari yang sedikit tersebut.
 Dalam memecahkan berbagai masalah petrologi, Bowen memiliki kebiasaan untuk membuat observasi lapangan yang kemudian dilanjutkan  dengan eksperimen laboratorium. Metoda tersebut terbukti cukup ampuh dalam menguatkan pemikiran-pemikirannya. Sumbangan Bowen yang utama adalah mengaplikasikan kimia fisik kedalam problem-problem geologi yang komplek. Untuk berbagai sumbangan pemikiran tersebut, Bowen mendapatkan penghargaan dari berbagai penjuru dunia, baik berupa medali, anggota kehormatan, gelar kehormatan, presiden berbagai kelompok kajian serta salah seorang yang sering dijadikan tokoh dedikasi para penulis buku.
 Bowen menghasilkan beberapa paper klasik, salah satu diantaranya adalah Â”Progressive Metamorphism of Silicieous Limestone and Dolomite”. Paper inilah yang mendasari kuliahnya dalam ilmu petrologi batuan metamorhp. Pada masa itu, ilmu tersebut merupakan salah satu ilmu baru. Untuk mengungkap berbagai permasalahan dalam petrologi batuan metamorph,  seorang ahli petrologi batuan beku harus piawai memadukan prinsip-prinsip geologi serta kimia fisik, dan Bowen mampu melakukannya.
 Bowen menikah dengan Mary Lamont seorang dokter pada tahun 1911, serta dikaruniai seorang putri Catherine Lamont Bowen yang dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1914 di Wangshington DC. Bowen dikenal sebagai sosok pria yang berpembawaan tenang dengan selera humor yang baik.. Para mahasiswa serta koleganya menghormati serta mengaguminya. Bowen juga merupakan sosok yang rendah hati. Sangat jarang ia menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya secara cepat, ia lebih senang untuk memilih berpikir sejenak untuk selanjutnya menjawab dengan sangat jelas disertai argumentasi yang masuk akal.  Walaupun Bowen tidak terlalu menyukai mengajar tetapi dia sangat gemar menolong para mahasiswanya. Hampir seluruh mahasiswa yang belajar padanya mengenal sikapnya yang hangat, baik hati serta penuh simpati.
(Tha, sumber : MacMillan Encyclopedia of Earth Sciences).

0 komentar:

Posting Komentar