Pages

Sabtu, 27 November 2010

pidi baiq la la la la drunken isitute of science and technology

1.
Jangan tanya apa yang sudah negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang sudah negara ambil darimu.

PIDI BAIQ

2.
Rakyat adalah mulut yang menjadi bisu karena diambil suaranya waktu pemilu

PIDI BAIQ

3.
Kita tidak akan pernah ada di masa depan, karena kita selalu berada di hari ini

PIDI BAIQ

4.
Setiap yang hidup pasti makan


PIDI BAIQ

5.
Id anam ralu, ralu id hawas artinya di mana ular, ular di sawah

PIDI BAIQ

6.
Seandainya aku boleh memilih sebelum dilahirkan, betapa enak menjadi perempuan, tinggal membuka aurat dan lelaki bekerja keras untuk mendapatkannya

PIDI BAIQ

7.
Kamu bisa menarik atau menekan gas sekuat bisa, tetapi untuk ngebut dibutuhkan nyali


PIDI BAIQ

8.
Alam semesta adalah buku, adalah karya ciptanya bukan dirinya, kau hanya harus membacanya untuk mengetahui jati diri penulisnya

PIDI BAIQ

9.
Istrimu adalah yang sudah bersedia dinikah olehmu

PIDI BAIQ

10.
Suami yang romantis adalah yang pulang bersama turunnya embun, suami pendekar adalah yang pulang sore bersama keluarnya kelelawar.

PIDI BAIQ

11.
Makanlah, karena kita tidak tahu kapan mati

PIDI BAIQ

12.
Orang yang kau pilih waktu pemilu, adalah yang kelak dengan sirine polisi menyuruhmu minggir di jalan raya.

PIDI BAIQ

13.
Polisi tidak perlu mencuri, karena sudah mendapatkannya dari pencuri yang tertangkap

PIDI BAIQ

14.
Kewarganegaraan adalah urusan administrasi

PIDI BAIQ

15.
Menghadap Tuhan aurat ditutup, menghadap manusia mukena dibuka

PIDI BAIQ

16.
Setiap yang tidur pasti memejamkan mata, setiap yang memejamkan mata belum tentu tidur.

PIDI BAIQ

17.
Kumpul ora kumpul mangan


PIDI BAIQ

18.
Saya wajar dimarah karena saya tidak pantas berbuat salah. Mereka pantas marah-marah kepada saya karena mereka memang pemarah.

PIDI BAIQ

19
Dikenal sebagai orang baik kalau salah dicaci maki. Dikenal sebagai orang brengsek kalau salah dimaklumi.

PIDI BAIQ

20.
Waktu kecil disuruh-suruh makan, sudah besar disuruh-suruh kerja

PIDI BAIQ

21.
Sudah tahu kerja itu capek, masih juga orang mencarinya

PIDI BAIQ

22.
Waktu kecil banyak ngomong dipuji-puji, sudah besar banyak ngomong dimaki-maki

PIDI BAIQ

23.
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan raga, berkarya untuk memenuhi kebutuhan bathin.

PID BAIQ

24.
Jangan takut polisi, kalau tidur kita gilas

PIDI BAIQ

25.
Kalau jadian makan-makan, kalau putus minum-minum

PIDI BAIQ

26.
Merasa rindu itu karena kamu tidak bertemu

PIDI BAIQ

27.
Membalas dengan tidak mengakui dia sebagai anakmu, itu lebih adil daripada mengutuk dia menjadi batu.

PIDI BAIQ

28.
Seni budaya tradisional yang kini diselenggarakan orang dengan serius adalah yang dulu diciptakan orang atas dasar bermain-main.

PIDI BAIQ

29.
Kalau di dunia kelelawar ada upacara bendera, mereka melaksanakannya jam tujuh malam

PIDI BAIQ

30.
Manusia tidak bisa terbang seperti burung karena dia bisa membuat pesawat terbang

PIDI BAIQ

31.
Rajin pangkal capek

PIDI BAIQ

32.
Kamu hanya tinggal ubah channelnya kalau kamu merasa takut

PIDI BAIQ

33.
Pemerintah kota Jakarta bertolak belakang dengan tugu Selamat Datang yang justeru menyambut kaum urban.

PIDI BAIQ

34.
Siapa pun kamu, ujung-ujungnya minta kelamin.

PIDI BAIQ 

35.

Mungkinkah Malin Kundang terkenal jika dia tidak durhaka

Pidi Baiq

36.

Orang yang kepadamu menjelek-jelekkan orang lain adalah orang yang sama kepada orang lain menjelek-jelekkan dirimu.

Pidi Baiq

37.

Hidup ini main-main, sekolah lah yang telah menyebabkannya menjadi serius

Pidi Baiq

38.

Sehingga kamu melakukan shalat sekedar asal absen karena ingin nilai dan takut dimarah, itu sama dengan kamu dulu ikut senam SKJ di sekolah, disebabkan alasan yang sama bukan karena kamu ingin sehat.

Pidi Baiq

39.

Kamu semangat sekolah karena untuk bertemu temanmu

Pidi Baiq

40.

Masalah adalah apa yang kau anggap sebagai masalah

Pidi Baiq

41.

Nabi Adam seharusnya punya ibu untuk mengurus dia waktu bayi.

Pidi Baiq

42.

Sekikir-kikirnya orang tetap memberi makan dan minum kepada toilet

Pidi Baiq

43.

Kalau Leonardo Da Vinci lahir di desa di Indonesia bisa jadi dia hanya seorang petani atau nelayan biasa

Pidi Baiq

44.

Guru bilang perbedaan adalah rahmat, tapi dia menyuruh kita seragam

Pidi Baiq

45.

Bersenang-senanglah karena kita lahir disebabkan oleh kedua orangtua kita yang bersenang-senang

Pidi Baiq

0 komentar:

Posting Komentar