Volume
shale rock disusun oleh 99%
clay minerals and 1%
organicmaterial. Kita melihat bahwa minyak bumi utamanya berasal dari
lipid-rich organic material yang terkubur dalam batuan sedimen. Komponen utama dari komposisi organik ini berada dalam bentuk yang dinamakan kerogen. Kerogen adalah bagian dari komposisi organik didalam batuan yang larut dalam
common organic solvents. Tingkat kematangan kerogen adalah fungsi dari meningkatnya burial dan temperatur serta perubahan komposisi kimiawi.
Saat kerogen secara termal matang dan meningkatnya kandungan karbon, maka berubahlah dari bentuk
immature light greenish-yellow color hingga
overmature black, yang mana merupakan gambaran dari
progressively higher coal rank. Tipe kerogen diidentifikasi, masing-masing dengan perbedaan konsentrasi lima elemen utama yaitu, carbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur, dan masing-masing dengan potensi yang berbeda dalam menghasilkan minyak bumi.
Kandungan organik yang dapat diekstrak dengan pelarut organik diketahui sebagai bitumen. Umumnya berada dalam proporsi kecil dari
Total Organic Carbon dalam batuan. Bitumen terbentuk dari hasil pemecahan ikatan kimia dalam kerogen saat temperatur meningkat. Minyak bumi adalah bahan organik yang dihasilkan dari sumur dan ditemukan pada rembesan-rembesan yang terdapat dialam.
2. Crude Oil
Crude oil adalah campuran dari banyak hidrocarbon yang berwujud cair pada temperatur dan tekanan permukaan, dan larut dalam normal petroleum solvents. Crude oil dapat diklasifikasikan secara kimia (paraffinic, naphthenic) atau berdasarkan nilai densitasnya.
Ini ditunjukkan dengan Specific Gravity atau API (American Petroleum Institute) gravity berdasarkan formula :
Specific gravity adalah rasio dari
density of a substance to the density of water.
API gravity merupakan standar yang diadopsi oleh
American Petroleum Institute untuk menunjukkan kandungan berat spesifik dari minyak. Semakin rendah
specific gravity, semakin tinggi
API gravity, sebagai contoh, fluida dengan
specific gravity of 1.0 g cm-3 mempunyai nilai API 10
degrees.
Heavy oils mempunyai
API gravities lebih kecil dari 20 (sp. gr > 0,93). Minyak jenis ini seringkali mengalami alterasi kimia sebagai hasil dari
microbial attack (biodegradasi) dan efek lainnya. Tidak hanya
heavy oils yang kurang bernilai komersial, tapi minyak jenis ini umunya sulit untuk diekstrak.
API gravities 20 - 40
degrees (sp. gr 0,83-0,93) mengindikasikan
normal oils,
API gravity lebih besar dari 40
degrees tergolong light oil.
3. Aspal
Dark colored solid to semi-solid form of petroleum (pada temperatur dan tekanan permukaan
) yang disusun oleh
heavy hydrocarbons and bitumens. Merupakan residu dari
petroleum refining. Tersusun oleh jumlah yang cukup dari sulfur, oksigen, dan nitrogen. Tidak seperti kerogen, aspal dapat dilarutkan dalam
normal petroleum solvents. Dihasilkan dari kerogen
partial maturation atau degradasi
mature crude oil. Aspal terutama digunakan untuk membuat bensin dengan kualitas baik, bahan pengeras jalan, dan bahan pembuat atap.
4. Natural Gas
Ada dua macam tipe
natural gas, yaitu biogenic gas dan thermogenic gas.
1) Biogenic gas adalah natural gas yang terbentuk dari hasil aktivitas bakteri pada tahapan awal diagenesis, itu artinya terbentuk pada temperatur rendah, pada kedalaman overburden kurang dari 3000 ft, dan dibawah kondisi anaerobic yang sering diasosiasikan dengan tingginya nilai akumulasi
marine sediment. Saat ini diperkirakan 20% dari
world natural gas merupakan biogenic gas.
2) Thermogenic gas adalah
natural gas yang dihasilkan dari alterasi termal dari kerogen karena meningkatnya tekanan overburden dan temperatur.
5. Condensates
Condensates adalah hidrokarbon transisi antara gas dan
crude oil(berwujud gas dibawah permukaan dan berwujud cair di permukaan). Secara kimia,
condensates terdiri dari banyak komposisi
paraffins, seperti
pentane,
octane, dan
hexane.